Postingan

Sejarah Dinasti Abbasiyah

Gambar
  Kekuasaan dinasti Bani Abbas, atau khilafah Abbasiyah melanjutkan kekuasaan dinasti Umayyah. Dimana pemerintahan Abbasiyah adalah keturunan dari Al-Abbas, paman Nabi SAW. Pendiri kerajaan al-Abbas ialah Abdullah as-Saffah bin Muhammad bin Ali bin Abdullah bin al-Abbas, dan pendiriannya dianggap suatu kemenangan bagi idea yang dianjurkan oleh kalangan Bani Hasyim setelah kewafatan Rasulullah, agar jabatan khalifah diserahkan kepada keluarga Rasul dan sanak-saudaranya. Tetapi idea ini telah dikalahkan di zaman permulaan Islam, dimana pemikiran Islam yang sehat menetapkan bahwa jabatan khalifah itu adalah milik seluruh kaum muslimin, dan mereka berhak melantik siapa saja diantara kalangan mereka untuk menjadi ketua setelah mendapat dukungan. Selama dinasti ini berkuasa, pola pemerintahan yang diterapkan berbeda-beda sesuai dengan perubahan politik, sosial, dan budaya. [1] Tetapi, orang-orang parsi yang masih berpegang pada prinsip hak ketuhanan yang suci, terus berusaha menyebarkan p

Sejarah Pergerakan, Wawasan Kebangsaan, 4 Konsensus Dasar Indonesia

Gambar
  Bendera Indonesia Sejarah Pergerakan Kebangsaan Indonesia Tanggal 20 Mei untuk pertamakalinya ditetapkan menjadi Hari Kebangkitan Nasional berdasarkan Pembaharuan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 316 tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959 tentang Hari-Hari Nasional yang Bukan Hari Libur. Penetapan tersebut dilatarbelakangi terbentuknya organisasi Boedi Oetomo di Jakarta tanggal 20 Mei 1908 oleh para mahasiswa sekolah dokter Jawa di Batavia (STOVIA). Mereka menggagas sebuah rapat kecil yang diinisiasi oleh Soetomo . Rapat kecil tersebut sesungguhnya menjadi titik awal dimulainya pergerakan nasional menuju Indonesia Merdeka.    Kemudian pada tanggal 28 Oktober 1928 dari hasil Kongres Pemuda II dihasilkan kesepakatan berupa 3 kausal yang menjadi dasar Sumpah Pemuda. Pergerakan-pergerakan sebagau upaya bangsa Indonesia mendapatan pengakuan kemerdekaan Negara Indonesia terus berlanjut hingga pada puncaknya tanggal 17 Agustu 1945 diproklamasikan k

Tujuan, Tingkat Pengajaran dan Kurikulum Pendidikan pada Masa Abbasiyah

Gambar
  A.      Tujuan Pendidikan Pada Masa Abbasiyah Pada masa Nabi, Khulafaur Rasyidin dan Umayyah, tujuan pendidikan Islam hanya satu, yaitu keagamaan semata. Mengajar dan belajar karena Allah dan mengharap keridhaan-Nya. Namun pada masa Abbasiyah, tujuan pendidikan itu telah bermacam-macam, karena pengaruh masyarakat pada masa itu serta kemajuan zaman. Secara garis besar, tujuan tersebut dapat dipahami sebagai berikut: a.    Tujuan keagamaan dan akhlak Sebagaimana pada masa sebelumnya, anak-anak dididik dan diajarkan membaca dan menghafalkan al-Qur’an. Ini merupakan suatu kewajiban dalam agama, supaya mereka dapat mengikuti ajaran agama dan berakhlak mulia sesuai ajaran Islam. b.    Tujuan kemasyarakatan Para pemuda pada masa itu belajar dan menuntut ilmu agar mereka dapat mengubah   dan memperbaiki masyarakat, dari masyarakat yang penuh dengan kejahilan menjadi masyarakat yang bersinar dengan ilmu pengetahuan, dari masyarakat mundur menuju masyarakat maju dan makmur. Untuk

Sejarah Pendidikan Islam Pada Masa Bani Umayah

Gambar
            Bani Umayah kurang lebih berumur 90 tahun, Ibu kota negara di pindahkan Muawiyyah dari Madinah ke Damaskus. Tempat ia berkuasa sebagai gubernur sebelumnya. Muawiyyah bin Abu Sofyan adalah pendiri dari Bani Umayah, yang berasal dari suku Quraisy keturunan Bani Umayyah yang merupakan kalifah pertama dari tahun 661-750 M. Nama lengkapnya adalah Muawiyyah bin abi Harb bin Umayyah bin Abdy Syam bin Manaf. Setelah Muawiyyah diangkat menjadi khalifah kemudian ia menukar sistem pemerintahan dari Theo Demikrasi menjadi monarki (Kerajaan/ Dinasti) dan sekaligus memindahkan ibukota dari Madinah ke Damaskus.      Muawiyyah lahir setelah 4 tahun Nabi Muhammad SAW menjelang dakwah islam di kota Makkah. Ia beriman dalam usia yang sangat mudadan ikut hijrah bersama rombongan nabi ke Yastrib. Selain itu Muawiyyah juga termasuk salah seorang pencatat wahyu yang diambil bagian dari beberapa perang bersama Nabi Muhammad SAW. [1] Seiring dengan hal itu pendidikan pada masa Dinast Umayyah tel

Teori-Teori Perkembangan Anak

Gambar
P erkembangan  adalah peningkatan  pada sifat-sifat yang khas dari gejala-gejala psikologis yang tampak  yang mengarah ketitik kematangan . Berikut teori-teori perkembangan: 1. Teori Nativisme        Tokoh aliran in adalah schoupenhour , perkembangan dipengaruhi oleh faktor bawaan atau keturunan. Anak pemusik akan menjadi pemusik. Paham ini akan mempengaruhi sikap pendidikan dan peran pendidikan   bahwa menurut teori ini, pendidikan tidak berperan. Hal ini membuat adanya sikap negatif terhadap pendidikan. 2. Teori Empirisme        Tokoh aliran ini adalah John Locke, menurut aliran ini perkembangan dipengaruhi oleh lingkungan. Seorang anak bagaikan kertas putih. Aliran ini menyebabkan adanya sikap yang over optimis terhadap pendidikan, padahal tidak semua pengalaman dari lingkunagn yang menyebabkan individu   berbeda. 3. Teori Konvergensi        Tokoh aliran ini adalah William Stern , perkembangan dipengaruhi oleh bawaan dan lingkungan. Aliran ini mengatakan bahwa lingkungan t

PROSES MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA

Gambar
Dibandingkan Indonesia pada masa sekarang, jaman dahulu wilayah Nusantara lebih luas yaitu meliputi Malaysia, Brunai, Philipina dan Thailand. Pada masa itu Nusantara juga dikenal dengan nama- “Negeri Bawah Angin”. Disamping itu Nusantara juga diberi sebutan “Lesser India” atau India Kecil. Sedangkan orang-orang yang berada diwilayah Nusantara memberikan sebutan “Negeri Atas Angin” kepada negeri India, Persia, dan Arab. Adapun orang-orang Nusantara yang berada di Haramain (Mekah dan Madinah), mereka dikenal dengan sebutan Jawi . A.        Asal-Usul Islam Masuk Nusantara 1.     Teori Persia Teori ini mengungkapkan bahwa Agama Islam masuk ke Nusantara berasal dari Persia yang didukung oleh kenyataan bahwa di Sumatera bagian utara (Aceh) terdapat perkumpulan orang-orang Persia sejak abad ke-15. Marrison juga menguatkan teori pertama ini dengan dasar adanya pengaruh Persia yang jelas dalam kosakata kesusasteraan Melayu. Kedatangan ulama besar bernama Al-Gadhi Amir Sayyid as-Syira