Biografi dan Karya-Karya KH. Hasyim Asy’ari
Biografi K.H. Hasyim Asy’ari
K.H. Asy’ari lahir di desa nggedang.
Salah satu desa di kabupaten Jombang, Jawa Timur. Pada hari selasa kliwon,
tanggal 24 dzulqa’dah 1287 H atau bertepatan dengan tanggal 25 juli 1871M. Nama
lengkapnya adalah Muhammad Hasyim Asy’ari ibn al-wahid ibn abd al-halim yang
mempunyai gelar pangeran Bona ibn abd al-rahman yang dikenal dengan sebutan
Jaka Tingkir Sultan Hadiwijaya ibn abd allah ibn abd al-aziz.
Dilihat dari garis
keturunan itu, beliau termasuk putra seorang pemimpin agama yang berkedudukan
baik dan mulia. K.H.M.Hasyim Asy’ari merupakan keturunan kesepuluh dari Prabu
Brawijaya keenam (Lembu Peteng). Garis keturunan ini bila ditelusuri lewat
ibundanya sebagai berikut: Muhammad Hasyim ibn Halimah binti Layyinah binti
Shihah ibn Abdul Jabar ibn Ahmad ibn Pangeran Sambu ibn Pangeran Nawa ibn Jaka
Tingkir alias Mas Karebet ibn Prabu Wijaya ke VI.
Semenjak masih
anak-anak, Muhammad Hasyim dikenal cerdas dan rajin belajar. Mula-mula beliau
belajar agama dibawah bimbingan ayahnya sendiri. Otaknya yang cerdas
menyebabkan beliau lebih mudah menguasai pengetahuan ilmu-ilmu agama. karena
kecerdasannya itu, sehingga pada umur 13 tahun ia sudah diberi izin oleh
ayahnya untuk mengajar para santri yang usianya jauh lebih tua dari dirinya.
Disamping cerdas, Hasyim kecil juga dikenal rajin bekerja. Watak kemandirian yang ditanamkan sang kakek, mendorongnya untuk berusaha memenui kebutuhan diri sendiri tanpa bergantung kepada orang lain. Itu sebabnya, Hasyim kecil selalu memanfaatkan waktu luangnya untuk belajar mencari nafkah dengan bertani dan berdagang. Hasilnya kemudian dibelikan kitab dan digunakan untuk belajar menuntut ilmu.
Karya-Karya KH. Hasyim Asy’ari
1. Adab al-‘alimwa al-Muta’allim, berisi uraian tentang tatacara
pencarian ilmu, proses belajar mengajar yang berkaitan dengan akhlak murid dan
guru, dan berbagai aspek yang melingkupinya.
2. Ziyadah al-ta’liqat ,berisi jawaban terhadap syair Syeikh Abdullah
ibnu yasin dari Pasuruan yang menghina NU.
3.
Al-nur al-mubin fi mahabbah Sayyid al Aursalin, Hasiyyah ‘alafathi,
berisi tentang uraian arti cinta kepada rasul dan hal-hal yang berkaitan
dengannya.
4. Risalah al-jama’ah, berisi tentang uraian keadaan orang mati dan
tanda-tanda kiamat dan penjelasan tentang Sunnah dan bid’ah.
5. Al-durar al-muttaqirah fi masailtis’a ‘asyara, berisi tentang
uraian masalah tarekat, wilayah dan hal-hal yang berelasi dengan masalah pokok
pengikut tarekat.
6. Al-tibyan fi al-nahyi “anmuqatiati al-arkamwa al-qaribwa al-ikhwan,
berisi tentang penjelasan pentingnya menyambung persaudaraan dan bahayanya
memutus persaudaraan.
7.
Al-risalah al-taihidiyah, berisi tentang akidah ahlusunnah
waljama’ah.
8.
Al-qalaid fi bayani ma yuhibbu min al-aqaid, berisi tentang uraian
kewajiban yang harus dikerjakan dalam akidah.
Secara garis besar karya dari beliau membahas empat persoalan pokok
yaitu:
a.
Tentang keutamaan pendidikan
b.
Pendidikan akhlak bagi santri
c.
Akhlak bagi ustadz dan
d.
Akhlak terhadap kitab.
Komentar
Posting Komentar