Pengertian Gender

laki-laki dan perempuan

Pengertian Gender

Secara terminologis, Gender bisa didefinisikan sebagai harapan-harapan budaya terhadap laki-laki dan perempuan. Gender dipandang sebagai suatu konsep kultural yang dipakai untuk membedakan peran, perilaku, mentalis, dan karakteristik emosional antara laki-laki dan perempuan yang berkembang dalam massyarakat. Dipahami bahwa gender merupakan suatu sifat yang dijadikan dasar untuk mengidentifikasi perbedaan antara laki-laki dan perempuan dilihat dari segi kondisi sosial dan budaya, nilai dan perilaku, mentalis dan emosi, serta faktor-faktor non biologis lainnya. Hal 1 pengantar gender dan feminisme

Gender sering diidentikkan dengan jenis kelamin ( sex ), padahal gender berbeda dengan jenis kelamin. Gender berbeda dengan seks meskipun secara etimonolis artinya sama dengan seks, yaitu jenis kelamin.

Faqih membedakan kedua konsep ini lebih detail, bahwa pengertiam seks merupakan persifatan atau pembaian dua jenis kelamin manusia yang ditentukan secara biologis. Artinya, secara biologis alat-alat tersebut tidak dapat dipertukarkan satu dengan yang lainnya. Secara permanen tidak berubah dan merupakan ketentuan Tuhan atau kodrat.

Berbeda dengan seks, konsep gender adalah sifat yang melekat pada laki-laki dan perempuan yang dikonstruksikan secara sosial maupun kultural misalnya, bahwa perempuan itu dikenal lemah lembut, cantik, emosional, dan keibuan, sementara laki-laki dianggap kuat, rasional, jantan, dan perkasa.

Konsep gender yang dikembangkan hubies yaitu:

  1. Gender difference, yaitu perbedaan-perbedaan karakter, perilaku, harapan yang dirumuskan untuk tiap-tiap orang menurut jenis kelamin
  2. Gender gap, yaitu perbedaan dalam hubungan berpolitik dan bersikap anatara laki-laki dan perempuan.
  3. Genderization, yaitu acuan konsep penempatan jenis kelamin pada identitas diri dan pandangan orang lain.
  4. Gender identity, yaitu perilaku yang seharusnya dimiliki sesorang menurut jenis kelaminnya.
  5. Gender role, yaitu peran perempuan dan pera laki-laki yang diterapkan dalam bentuk nyata menurut pendapat setempat yang dianut.

Unger mengemukakan beberap perbedaan :

  1. Sumber pembeda pada seks berasal dari Tuhan ( kodrati ), sedangkan gender adalah manusia ( masyarakat ).
  2. Visi misi seks adalah kesetaraan sedangkan misi dan visi gender adalah kebiasaan.
  3. Unsur pembeda seks adalah alat reproduksi sedangkan gender kebudayaan ( tingkah laku ).
  4. Seks bersifat kodrat tertentu dan tidak dapat dipertukarkan sedangkan gender bersifat harkta, martabat, dan dapat dipertukarkan.
  5. Seks membawa nilai-nilai kesempurbaan, kenikmatan, kedamaian, dan sebagainya sehingga menguntungkan kedua belah pihak. Gender membawa dampak terciptanya ketentuan tentang pantas atau tidak pantas
  6. Seks berlaku sepanjang masa dan dimana saja, serta tidak mengenak pembedaaan kelas. Gender dapat berubah, musiman, dan berbeda antar kelas.

Perspektif Gender

Menurut Faqih, perbedaan jenis kelamin mengacu pada perbedaan fisik terutama fungsi reproduksi sering dikatakan dengan alat yang berfungsi untuk mencapai secra biologi sedangkan gender tidak selalu berhubungan dengan perbedaan filosofis. Gender membagi atribut dan pekerjaannya menjadi maskulin dan feminim, maskulin ditempati laki-laki sedangkan feminim dtempati perempuan.

Identitas Gender

Menurut Mutkhalli’in, gender melahirkan atau memunculkan dikotomi sifat, peran, dan posisi antara laki-laki dan perempuan. Dikotomi tersebut meliputi sifat feminin untuk perempuan dan maskulin untuk laki-laki, peran domestik untuk perempuan dan publik untuk laki-laki, serta posisi tersubordinasi yang dialami perempuan dan mendominasi bagi laki-laki. Sifat, peran dan posisi tersebut saling terkait antara satu dan lainnya, sulit dipisahkan secara tegas.



Sumber: Rokhmansyah, Alfian. 2016. Pengantar Gender dan Feminisme. Yogyakarta: Garudhawaca.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh Soal Menghitung Zakat Fitrah

Contoh Teks MC Pelantikan Pengurus

Materi PAI Kelas 6 Bab 4 Ayo Membayar Zakat ppt