Moderat dalam Islam
Istilah
moderat (moderate) berasal dari
bahasa Latin moderare yang artinya
mengurangi atau mengontrol. Moderat berarti sedang, yaitu tidak kecil maupun
besar dalam suatu ukuran, jumlah, derajat, maupun kekuatan. Moderat juga
berarti menghindarkan pengungkapan atau perilaku yang ekstrim. Kelompok moderat adalah umat yang masih
memegang teguh ajaran terdahulu. Kelompok moderat berada pada posisi tengah dan tidak condong kepada
golongan tertentu. Moderat pula dapat diartikan bersikap lunak atau tidak
terjerumus kedalam ekstrimisme yang berlebihan. Dalam hal ini, islam datang sebagai agama penengah yang menanamkan sikap
moderat dalam kehidupan agar semua umat islam tidak masuk kedalam ekstrimisme
yang berlebihan dan merasa paling benar sendiri. Konsep moderat islam jika kita
qiyaskan itu seperti wasit (referee) yang adil dalam sebuah
pertandingan, tidak mengkhususkan kubu tertentu dan memojokan kubu lainnya.
Oleh karena itu, umat islam harus mampu berbuat adil dan baik dalam
kehidupannya sehari hari tanpa memandang kubu atau etnis tertentu.
Kelompok moderat berada pada posisi tengah dan tidak condong kepada
golongan tertentu. Moderat pula dapat diartikan bersikap lunak atau tidak
terjerumus kedalam ekstrimisme yang berlebihan. Kelompok ini dapat digambarkan sebagai
penengan antara kelompok radikal dan kelompok moderat.
Allah SWT berfirman :
كَذَلِكَ
جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطًا لِتَكُونُوا شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُونَ الرَّسُولُ
عَلَيْكُمْ شَهِيدًا
Artinya
: “Dan demikian (pula)
Kami telah menjadikan
kamu (umat Islam),
umat yang adil
dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar
Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu.... (Q.S Al-Baqaarah :
143)
Ayat tersebut menjelaskan bahwa kaum moderat berada pada penengah, tidak berpihak pada golongan kanan maupun kiri, dalam hal ini yang dimaksud adalah golongan radikal dan liberal. Liberal dalam arti memahami islam dengan standar hawa nafsu dan murni logika yang cenderung mencari pembenaran yang tidak ilmiah. Radikal dalam arti memaknai islam dalam tataran tekstual yang menghilangkan fleksibilitas ajarannya, sehingga terkesan kaku dan tidak mampu membaca realitas hidup.
Dalam Hadis diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim Rasulullah SAW. bersabda:
سَدِّدُوا وَقَارِبُوا وَأَبْشِرُوا
Artinya: ”Hendaklah kamu berlaku lurus, bersikap menengah dan memberi kegembiraan” (H.R Bukhari)
Hadits diatas menjelaskan bahwa seseorang berjalan lurus dan bersikap menegah, artinya tidak mudah untuk terpengaruh dan mengikuti pendapat dari suatu golongan yang mereka anggap benar, namun belum jelas (belum dibuktikan) kebenarannya.
Komentar
Posting Komentar