Kultum: Mensikapi Akhir Ramadhan

 



Pada sepertiga akhir bulan Ramadhan, Nabi kita Muhammad SAW telah mencontohkan amaliyah yang begitu mulia yakni i'tikaf (berdiam di dalam masjid), sebagimana disebutkan dalam sebuah hadits yang diceritakan oleh Aisyah RA :

“Sesungguhnya Rasulullah SAW melakukan i 'tikaf pada 10 hari terakhir di bulan Ramadhan hingga beliau meninggal dunia.” (H.R.Bukhari Muslim).

Adapun kaifiyah (Tatacara) Itikaf adalah :

a.        Niat I'tikaf (niat berdiam di dalam masjid) karena Allah ta'alaa.

b.        Berada di dalam masjid sekurang-kurangnya selama waktu yang pantas dikatakan berdiam dalam masjid.

c.         Perbanyak ibadah, sejak dari dzikir, membaca Al Our'an, istighfar atau yang lainnya. Atau membaca doa sebagaimana yang diajarkan Rasulullah SAW kepada Aisyah RA Dalam sebuah hadits: -

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى

 “ Ya Allah, sungguh Engkau Maha  Pengampun suka mengampuni kesalahan, maka ampunilah kesalahanku. ” (H.R.Ahmad, Ibnu Majah dan At Tirmidzi).

d.        Bila tengah i'tikaf, meskipun barangkali mengajak isteri di dalam masjid, mereka dilarang, bersetubuh  karena Allah berfirman :

“(tetapi) Janganlah kalian campuri mereka (isterimu) itu sedangkan kalian tengah beri 'tikaf di dalam masjid.” (Q.S.Al Baqarah: 187).

e.        Ketika i'tikaf, jangan keluar masjid kecuali udzur, misalnya mau berwudhu, buang hajat dan lain-lain, meskipun i'tikaf tidak “disyaratkan harus suci dari hadas kecil.

f.          Bila berhadas besar harus bersuci dahulu, karena kalau tidak, i'ti” kafnya tidak sah.

Di sisi lain, pada 10 hari terakhir Ramadhan ada satu peristiwa yang amat penting, yakni Lailatul Qadar, di mana orang beribadah di malam itu pahalanya lebih baik dbanding dengan beribadah 1000 bulan. Sesuai dengan firman Allah yang termaktub dalam surat Al Qadar :


1. Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al – Quran) pada malam kemuliaan  2. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? 3. Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. 4. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.5. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar. "(Q.S.AI Qadar 1-5)

Untuk itu, perbanyak ibadah di malam itu, siapa tahu ketika para malaikat mengunjungi kita, kita sedang dalam keadaan beribadah, sehingga akan dilipat-gandakan pahala ibadah kita itu melebihi ibadah 1000 bulan.

Adapun hadits yang menerangkan tentang turunnya Lailatul Qadar, di antaranya hadits dari Aisyah RA yang menyebutkan :

"Carilah dengan segala daya upaya malam al qadar itu di malam-malam ganjil dari 10 hari terakhir di bulan Ramadhan." (H.R. Bukhari).

Al Qurthubi memberikan keterangan, berdasarkan sebuah hadits riwayat Ahmad bahwa kejadian Lailatul Qadar adalah di malam 27 Ramadhan.

"Barang siapa yang menginginkan untuk mendapatkan lailatul qadar, maka cariah pada malam 27."(HR.Ahmad)

Selanjutnya, di akhir Ramadhan ada kewajiban yang tidak boleh kita tinggalkan yakni zakat fitrah.

Setiap Muslim perlu menyadari bahwa pelaksanaan ibadah puasa harus diikuti dengan menunaikan zakat fitrah, karena zakat fitrah merupakan pembersih jiwa yang merupakan mata rantai amaliah puasa di bulan Ramadhan. Artinya, antara zakat fitrah dengan puasa Ramadhan, seperti hubungan sebab dan akibat. Jadi sifat santun terhadap orang-orang miskin yang diwujudkan dengan pemberian bahan makanan kepada mereka, adalah merupakan buah yang tumbuh dari puasa itu sendiri.

Adapun hadits yang menyebutkan tentang wajibnya zakat fitrah,  berbunyi demikian :

"Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah bulan Ramadhan kepada manusia sebanyak satu sha' kurma kering atau satu sha' gandum , yang berlaku bagi yang berstatus budak, orang merdeka, laki-laki, perempuan, anak-anak dan orang-orang dewasa dari kaum muslimin". (H.R. Bukhari Muslim dari Ibnu Umar , Bulughul Maram hadits no. 646).

Alhamdulillah, hal ini mayoritas kaum muslimin telah menyadari, sehingga perolehan zakat fitrah di berbagai daerah khususnya Jawa Tengah cukup membanggakan. Hanya saja mereka yang sadar zakat mal prosentasenya masih kecil, meskipun sudah mulai tumbuh di mana-mana.

Selanjutnya, hal yang perlu mendapat perhatian kita semua berikut nya adalah pelaksanaan Idul Fitri. Alhamdulillah, di negara kita tercinta ini, yang namanya Idul fitri sudah ditanggapi dengan begitu antusias, baik oleh ummat Islam itu sendiri maupun non Muslim. Bahkan bisa dikatakan Idul fitri merupakan perayaan terbesar di negeri kita, dibanding dengan perayaan lainnya. Adapun ibadah shalat Idul Fitri, menurut Jumhur Ulama hukumnya sunnah muakkadah, sedangkan menurut Hasbi, hukumnya wajib.

Yang paling pokok, Idul Fitri dijadikan media untuk bershilaturrahim, saling memaafkan dan saling mendoakan, teriring ucapan : Taqabbalallaahu minnaa waminkum, minal aa idiina wal faa iziin. Mari kita isi akhir Ramadhan dengan sebaik-baiknya, sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW, agar kita bisa melaksanakan puasa  Ramadhan ini dengan Husnul Khotimah. Aamiin.

Selamat menyelesaikan ibadah puasa Ramadhan !

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh Soal Menghitung Zakat Fitrah

Contoh Teks MC Pelantikan Pengurus

Materi PAI Kelas 6 Bab 4 Ayo Membayar Zakat ppt