Asal Usul Berdirinya Kerajaan Islam Mughal di India
Kerajaan
Mughal merupakan kelanjutan dari kesultanan Delhi, sebab ia menandai puncak
perjuangan panjang untuk membentuk sebuah imperium India muslim yang didasarkan
pada sebuah sintesa antara warisan bangsa Persia dan bangsa India.
Kerajaan
Mughal adalah kerajaan Islam yang pernah berkuasa di India dari abad ke- 16
hingga abad ke- 19. Dinasti ini didirikan oleh Zaharuddin Babur yang merupakan
keturunan Timur Lenk, penguasa Islam asal Mongol.
Babur
adalah nama kecil dari Zaharuddin, yang artinya singa, Ia lahir pada hari
Jum’at 24 Februari 1483. Ayahnya bernama Umar Mirza menjadi Amir di Fergana,
turunan langsung dari Miransyah putra ketiga dari Timur Lenk, sedangkan Ibunya
berasal dari keturunan Jengkuai, anak kedua dari Jengis Khan. Pada usia 11
tahun, Babur kehilangan ayahnya dan
sekaligus menggantikan kepemimpinan ayahnya dalam usia yang masih sangat muda.
Meski Babur berusia sangat muda, namun Ia sangat berani sehingga terlihat usianya
lebih matang, Ia bercita-cita menguasai Samarkand yang merupakan kota
terpenting di Asia Tengah pada saat itu. Untuk Pertama kalinya ia mengalami
kekalahan dalam mewujudkan cita-citanya. Kemudian berkat bantuan Ismail I, Raja
Safawi, maka pada tahun 1494 Babur berhasil menaklukkan kota Samarkand dan pada
tahun 1504 menaklukkan Kabul, ibukota Afganistan.
Dari
Kabul Babur melanjutkan ekspansi ke India yang saat itu diperintah oleh Ibrahim
Lodi. Ketika itu pemerintahan dinasti Lodi sedang mengalami krisis dan
pertahanannya mulai melemah sehingga Babur dengan mudah berhasil
mengalahkannya. Dalam upaya menguasai wilayah India, Babur juga berhasil
menaklukkan Punjab tahun 1525. Kemudian pada tahun 1526 dalam pertempuran di
Panipat, Babur memperoleh kemenangan sehingga pasukannya memasuki kota Delhi
untuk menegakkan pemerintahan di kota ini. Dengan ditegakkannya pemerintahan
Babur di kota Delhi, maka berdirilah kerajaan Mughal di India pada tahun 1526.
Dalam
berdirinya kerajaan Mughal di India ini mengalami pertentangan terutama dari
kalangan Hindu yang tidak menyetujui berdirinya kerajaan Mughal dan segera
menyusun kekuatan gabungan untuk menghancurkan kerajaan Mughal.
Namun
Babur berhasil mengalahkan mereka dalam suatu pertempuran. Sementara itu
dinasti Lodi berusaha bangkit kembali menentang pemerintahan Babur dengan
pimpinan Muhammad Lodi. Pada pertempuran di dekat Gogra, Babur dapat menumpas
kekuatan Lodi pada tahun 1529. Setelah
pertempuran itu setahun kemudian Babur meninggal dunia.
Sepeninggalan
Babur, tahta kerajaan Mughal diteruskan oleh Humayun yang ternyata tetap saja
menghadapi banyak tantangan. Ia berhasil mengalahkan pemberontakan Bahadur
Syah, penguasa Gujarat yang bermaksud melepaskan diri dari Delhi. Tahun 1450
Humayun mengalami kekalahan dalam peperangan yang dilancarkan oleh Sher Khan
dari Afganistan. Ia melarikan diri ke Persia dan menyususun kekuatan di tempat
perasingannya. Ketika itu Persia dipimpin oleh penguasa Safawiyyah yang bernama
Tahmasp.
Setelah
15 tahun menyusun kekuatan dalam pengasingan di Persia, Humayun berhasil
menegakkan kembali kekuasaan Mughal di delhi pada tahun 1555. Ia mengalahkan
kekuasaan Khan Syah dan setahun kemudian ia meninggal dunia.
Sepeninggal
Humayun, kerajaan Mughal dipimpin oleh anaknya yang berusia 14 tahun yakni Abu
al-Fath Jalal al-Din Muhammad Akbar yang lebih dikenal dengan sebutan Akbar,
dan dilahirkan di Amarkot, 15 Oktober 1542 M, memerintah pada tahun 1556 –
1605 M. Pada masa pemerintahan Akbar
inilah kerajaan Mughal mengalami puncak kejayaannya baik di bidang politik,
ekonomi, militer, dll. Kemajuan yang telah dicapai Akbar masih dapat
dipertahankan oleh tiga sultan berikutnya, yaitu Jehangir (1605-1628M), Syah
Jehan (1628-1658 M), dan Aurangzeb (1658-1707 M).
Namun,
setelah masa pemerintahan ketiga sultan tersebut masa kejayaan kerajaan Mughal
tidak dapat diteruskan. Adapun rincian Raja – Raja yang pernah memerintah di
Kerajaan Mughal adalah:
a) 1526-1530 M dipimpin oleh Zahiruddin
Muhammad Babur
b) 1530-1556 M dipimpin oleh Humayun
c) 1556-1605 M dipimpin oleh Akbar Syah I
d) 1605-1627 M dipimpin oleh Jahangir
e) 1627-1658 M dipimpin oleh Syah Jehan
f) 1658-1707 M dipimpin oleh Aurangzeb
(Alamgir I)
g) 1707-1712 M dipimpin oleh Bahadur Syah I
h) 1712-1713 M dipimpin oleh Jihandar Syah
i) 1713-1719 M dipimpin oleh Farrukh Siyar
j) 1719-1748 M dipimpin oleh Muhammad Syah
k) 1748-1754 M dipimpin oleh Ahmad
l) 1754-1759 M dipimpin oleh Alamgir II
m) 1759-1806 M dipimpin oleh Alam II
n) 1806-1837 M dipimpin oleh Akbar II
o) 1837-1858 M dipimpin oleh Bahadur Syah II
Komentar
Posting Komentar